1. |
Pitaloka
04:50
|
|||
Paras yang menawan mengapa berawan? Mana senyuman?
Hanyut lamunan
Namun semua kandas lah sudah
Hilang kemana? Oh pitaloka..
Harum tubuhnya, bunyi bisiknya
Menyisa semua hingga tak ada
Namun semua kandas lah sudah
Hilang kemana? Oh pitaloka..
Pitaloka tempatku bermuara, berlalu
Dimana kah ku sekarang menunggu
Sampai waktu tiba
|
||||
2. |
Ode
05:06
|
|||
Kau lah yang hitam
Di langit yang kelabu
Dia yang menikam
Sisakan ku pilu
Kau lah yang hitam
Dibius hingga biru
Akulah yang hitam
Hitam seperti malam
|
||||
3. |
Konstelasi
05:16
|
|||
Tampak semu, berlumur biru
Bintang-bintang beradu terbang
Nol gravitasi, atap galaksi
Ku berada di atas dunia
Tata surya menyimpan hampa
Rasa sepi hancurkan hati
Orbit berputar, jantung berdebar
Ku diserap pusaran galaksi lalu ku dihempaskan.
|
||||
4. |
||||
Ku berlari tanpa henti walau lelah ku tak lengah mengejar dunia
Tak menahu yang ku tuju dalam gelap tanpa atap
Dinginnya dunia
Tiap laju ku meragu apa benar yang ku gelar
Kemana kah arah?
Tiap mendung ku selindung
Kah akhirnya ada cahaya walau kecil? Walau mungil?
Segala bulir keringat yang mengalir-alir seiring dengan semua keraguan
Cahaya temaram dian kecil di lubuk dalam hati yang mungil
|
Ranu Pani Jakarta, Indonesia
Playing psychedelia music with pop manner. "INKLUSI", a conceptual album by Ranu Pani, out now!
Streaming and Download help
If you like Ranu Pani, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp